Minggu, 03 Oktober 2010

Jakarta minggu sore

...menjelang maghrib hujan tak reda... sepenggal lagu Iwan Fals sore tugu pancoran sesuai suasana saat ini. Hujan dan angin, hanya itu yang terlihat dari jendela depan mobil yang ruanganya terasa makin dingin walau AC sudah diset minimum. 


Seharusnya saat menjelang maghrib ini sudah sampai di Pondok Indah bukanya masih di jalan, kalau saja tadi ambil jalur tol. Sayang nya rambu jalan tol yang dicari tidak ditemukan, akibatnya tersasarlah sampai ke lenteng agung dan terjebaklah di sana hampir satu jam.
Dekat perempatan lebak bulus hujan malah makin menggila ditambah jalan mobil yang merayap. Dalam kebengongan yang menjemukan mengalir beberapa bait puisi di kepala:

wahai jakarta
mengapa hujan turun tiap hari
apa engkau sedang mengusir kami
para pendatang yang tak tahu diri



Begitulah jakarta usai lebaran, selalu dibanjiri pendatang pencari rezeki, sampai pemkot sibuk gelar operasi yustisi. Bahkan vokalis Band Geisha dikabarkan terjaring pula.
Akhirnya tepat maghrib sampailah di rumah adik. Mungkin karena sepanjang jalan radio mobil ditune ke gen FM yang memutar lagu-lagu melow Indonesia, entah kenapa sampai di kamar tuts keyboard piano yang langsung di tuju. Tang ting tong pencet-pencet beberapa menit jadilah lagu Wahai Malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar